Posts

Showing posts from 2018

Tugas Calon Mentor OSKM ITB 2018

Image
1. Panitia lapangan yang disiplin sebagai camen oskm itb 2018, kita harus memiliki jiwa yang sehat dan raga yang bugar. oleh sebab itu, saya memilih untuk berolahraga selama liburan kali ini. 2. Kakak yang berempati mentor bertugas sebagai pembimbing adik-adik yang akan diasuhnya kelak. jadi, saya berlatih dengan adik sepupu saya dalam menemaninya bermain dan belajar. #PanitiaLapanganYangDisiplin #KakakYangBerempati #MentorLahirBatin #OSKMITB2018 #NirmalaPembangunBangsa

Bintang Jatuh #7

Berpuluh-puluh ribu tahun kemudian... Malam menunjukan pukul sepuluh lebih tiga puluh lima menit. Observatorium itu sepi. Pintu menuju pusat pameran benda-benda langit sudah dikunci. Ayunan yang tergantung pada pohon beringin besar berderit karena tiupan angin. Lampu di dalam observatorium sudah padam. Petugas dan seluruh karyawan sudah pulang semua. Namun pria tua itu masih duduk di teras depan observatorium, sambil memandang langit. Pria itu adalah penjaga tanpa bayaran observatorium sejak dua puluh delapan tahun yang lalu. Dia bilang bahwa ia rela menjaga observatorium tanpa dibayar, asalkan dia boleh melihat bintang sepuasnya kapanpun dia mau. Beberapa menit kemudian, terdengar cekikikan remaja yang sepertinya seru sekali. Remaja-remaja tersebut masuk mendatangi teras observatorium. Sepertinya mereka berasal dari klub astronomi di sekolah mereka, karena mereka membawa kertas dan mereka menulis sembari memandang langit. Beberapa anak berteriak-teriak membicarakan rasi bintang y

Bintang Jatuh #6

Malam keesokan harinya sangat sunyi. Angin bertiup menembus pohon-pohon di sekitar kuil dan menyisakan bunyi ranting yang jatuh. Tidak ada ada suara lagi yang mengiringi keheningan suasana, kecuali suara burung hantu yang kebetulan melintas di atas kuil. Tidak pun suara gitar Apollo. Karena di dalam, seluruh dewa-dewi sedang menghadapi masalah yang demi Sungai Stynx, para ahli bahasa pun tak tahu apa namanya. Mereka semua duduk berhadapan seperti hendak menyantap makan malam, namun bedanya makanan yang terhidang tidak mereka sentuh sama sekali. Muka-muka mereka sangat kusut, masam, dan bahkan ada yang hampir menangis, seperti Aphrodite, misalnya. Namun, di antara semua wajah-wajah kusam itu terdapat wajah yang sangat gembira, seakan tidak ada masalah apapun yang terjadi. Wajah penuh kemenangan itu dikenakan oleh Cupid, tentu saja. Di ujung meja paling kanan dapat terlihat sang raja, Zeus, sedang menahan emosinya. Dan di ujung paling kiri, terdapat Hades, yang raut wajahnya seakan

Bintang Jatuh #5

“Betapa baiknya aku Hades, bahkan aku sudah mengukir namamu di pangkal anak panahnya.” “Terima kasih, Hephaestus. Kau memang saudara yang baik.” “Sudahlah Hades, jangan dipikirkan. Aku harus segera pulang ke kuil karena malam ini Zeus akan membangkitkan makhluk langit yang mati. Pasti akan ada banyak panggilan pesta.” “Oh iya, aku lupa. Katakan pada yang lainnya bahwa aku tak bisa menghadiri semua pesta.” “Ada apa, saudaraku? Biasanya kau paling semangat dalam menghadiri pesta dan merayakannya?” Hades tersenyum manis, menatap busur dan anak panahnya dan berkata sambil tidak melepaskan pandangan matanya terhadap benda itu, “Aku hendak merayakannya bersama makhluk yang dibangkitkan Zeus itu.” Hephaestus mematung tak mengerti namun Hades pergi dan menghilang. Melalui alat yang diberikan Hera kepada Hades, dia bisa melihat semua keadaan kaum manusia melalui matanya. Dia memperhatikan satu-satu manusia yang menyalakan ‘api unggun’ dan merasa sedikit kecewa karena kebanyakan m